PERHATIAN

Tahniah kepada Aizat atas kelahiran sang puteri. Semuga menambah kebahagian suami isteri

Ahad, 14 Februari 2010

Future of the World

I think this artical still releven even its been written a long ago.

Future of the world is the topic picked up by Nik and shahdeliklau after they discuss together on 29 Mei 2008. We decided to elaborate more on what is going to happen to this world that we living right now. The area of discussion is free and depends on ourselves. We agree that there is nothing wrong in view up our opinion.

As for me I realize that world is changing rapidly. I write down several areas that might be interesting to discuss. I am going to use English language so that I can improve my writing skill as well. Like people said “Throw birds with a stone”. As I learn to express out my opinion about the future world I also can polish and increase my ability to write in English.

Firstly I would like to imagine what gone to happen for the next 10years. The area that I would like to touch is regarding the wellness industry. People seem very adore about to make long living or to increase the life expectancy. Even the smokers also hope that they will life for 100 years. People in the world like to expand their age from 60 to 80. Moreover they also don’t want to be looked as an old man or women. So even nowadays people like to look after the Viagra, vitamins, additional health food. The industry will be expanded rapidly as the industry need to more research in most wanted herb or drug. Panadol as a great brand in Malaysia also looking forward to upgraded their medicine to be more relevance and introduce new tag line ‘active Fast’. Like others company also add some benefit by introducing and comply to the international standard such as by rebrand their production of medicine have been follow thru’ the Nano technology. My imagination is not all. I give the explanation and some example so that my statement can be rely on.

There is so many company claim that their product is really good with a GMP and JAKIM qualification. They claim everything such as, if we take this tablet we will become younger as the time goes by. Forever young. So for the next 10 years people will take more time to go shopping because they have to read every single thing written on the product. This is because the wellness industry is no longer concentrating on the medicine only but its has spread out including the household product. With this evidence I am surely the wellness industry will become one of the major industry in the world. Multilevel Marketing usually been used as a right vehicle to market the product and soon the supermarket also take the advantage to promote the product in their outlet. Before this we only can have Gano CafĂ© thru’ the agent but soon the product will be sold in supermarket or hypermarket. Actually there much more I would like to discuss regarding the wellness industry. So the conclusion I would like to say that 10 years from now the manufacturing industry will be second class then the wellness industry. People would not buy tv or fans but they rather spend their money to buy age to add up their ages so that they can live longer. If this could be happen people of the world will be more and more. Death is the most horrible word to be heard.

Therefore my first comment on the future of the world is about the changing of the industry. People would seek any element that compliment to their desire which is to live longer.

shahdeliklau

Jumaat, 12 Februari 2010

SEKETIKA BERMULA DAN BERAKHIR.

Seketika bermula pelbagai rasa yang kita rasakan. Ketika mana sesi komentar dibuka, kita disinggahi pelbagai persoalan, cetusan, gerutukan menyinggahi minda. Kita menggagahi sedikit reponds bertunjangkan kepada pokok tunggangan. Kita gambarkan apa yang sepatutnya diyakini oleh pendengar serta mereka yang berada dihadapan. Aku sendiri berhadapan dengan berita kematian, telefon kecemasan kerana audit telah datang dan mahu memulakan. Demi Impian kuteruskan juga.

Benarlah apa yang kita rancangkan seolah tiada deru kepercayaan dan alunan keyakinan yang mampu untuk kita tiupkan pada halwa mereka bagi menggetarkan hati untuk mengiakan. Namun.... haruskah kita bersedih, haruskah kita berhenti seketika untuk jangka masa yang lama dalam merungkaikan bagaimana mereka rasa, untuk melihat bagaimana mereka memandang, untuk memegang bagaimana mereka menyentuh malah untuk mendengar apa yang mereka fahami. Perlukah kita menjanjikan mereka selangit harapan, seribu impian agar segala persoalan yang dibangkitkan boleh membuat mereka suka sakan.

Bagi aku pelbagai persoalan yang ditimbulkan seakan suatu andaian, lebih ke arah satu serkapan malah menerjah ia semacam mahu melekehkan. Dinyatakan, diutarakan malah dijelaskan bahwa kita hampir tersesat namun dengan pantas kita kembali ke pangkal jalan. Nah, bukankah lebih baik kita kerana telah memulakan perjalanan.

Persembahan yang tak seiringan, kicauan yang bersimpangan namun bukankah nada telah diciptakan, bukankah kata telah digarapkan. Mana bisa laut dan kemasinan dipisahkan lagu dan irama malah telah kita sepadukan. Mana tempua lainnya, sedangkan kita telah bersarang tinggi dengan terhasilnya melodi. Bukankah perbandingan perlu kepada sandaran.

Namun janganlah bersedih kerana ada kritikan, jangan berlengah kerana ada terjahan dan perbandingan yang tidak sezaman. Perlukah kita menunggu untuk kita kembali dikursuskan yang hanya melibatkan sebahagian. Perlukah menunggu sehingga ada sumber kewangan, perlukah menanti sehingga mereka difahamkan. Perlukah kita kepada satu perhentian sehingga semua ini diblueprintkan “Kami Pencakna Sumber” bukankah itu yang sering kita laung-laungkan. Bagaimana untuk kita merasa kenyang andai kita belum pernah sekali merasa kelaparan.

Mari kita teruskan agenda perkumpulan, berjumpa, menganalisa, berperang tanpa sekatan. Kita luahkan tanpa rasa takut untuk tidak diendahkan, kita dialogkan segala ketidakpuasan, kita selesaikan segala persoalan tanpa curiga akan dikesampingkan. Malah kita mampu usulkan pelbagai teknik penyelesaian, bermacam kaedah kita hasilkan, bertingkat solusi kita halusi dan semoga kita sentiasa saling memotivasi.

Seketika berakhir terima kasih atas kritikan, sesungguhnya membina ia akan keyakinan, membangun kukuh akan kesepakatan, Apakah anda mengira apa yang dihasratkan akan hancur, apakah anda merasa apa yang citakan akan lebur. Tidak sesekali tidak malah ianya akan terus harum subur sebagaimana dipatrikan dalam “Impian yang Luhur”.

Marilah kita fikirkan;

“ Kepada orang-orang yang sangat sensitif terhadap kritikan perlu menuangkan apa saja yang sejuk ke dalam sarafnya ketika menghadapi kritikan yang pedas dan menyengat”

“Maka marilah kita hidup hari ini tanpa kesedihan, tanpa keresahan, tanpa kemarahan, tanpa kedengkian dan tanpa kebencian”

Mutiara kata;

Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarni
LA Tahzan.

Sign : shahdeliklau

Selasa, 9 Februari 2010

THE ARTS OF BALANCING

Planning and implementing development program in Malaysia require special attention on their people. Needless to say you must consider the requirement of multi-ethnic society living on Malaysian soil. For each and every community having their own requirement and more often than not they are very difference from the others. However weather they like it or not all of them must continueously learn how to live togather and cooperate to each other in maintaining the harmony. The arts of balancing must always be the main skill needed by the political parties operated in Malaysia in securing community support. Some of  them put forward long term strategies in monitoring implementation.

As food for thought I extract some thought from MCA,  THE MALAYSIAN CHALLANGES - Strategies for Growth and Development.... please think out of box ......

   "  It is important to assure both Bumiputeras and non-Bumiputeras that their positions will not be worse off if    system of quotas are abandoned and replaced by new basis of sharing based on merit and needs. We must learn to move away from the zero sum mentality that if someone wins, another loses. We need to build trust and confidence in a new system that can strengthen genuine multi-racial corporation, such that with greater cooperation, all sides can win. Let us therefore work to break down artificial barriers that devide us. Let us not be hemmed in by narrow streotyped thinking. Let us be bold and visionary enough to build a better Malaysia, where trust displaces mistrust, where  cooperation replaces suspicion and where there is peace, stability and harmony in the 1900s and beyond. More importantly, it is time we move away from the stage of well-intentioned rhetoric to a stage of mutual action. Lets us not let this historic opportunity slip by - an opportunity to build a nation, united and strong. "

This is extracted from paper in proceding of MCA seminar held in octover 1989.. during the time political tsunami was unthinkable and concept 1 Malaysia still not come across our mind... now its up to you young guys to digest and making good out of the food I prepared for.... do you think 1 Malaysia concept is the jouney to realised our dream? .... let works on it togather.... as what the oldie waiting for, long long time, of course including this not too old man called.... jeragang

Selasa, 2 Februari 2010

Apa Ku Rasa

Ku renung gambarmu pada potret kenangan. Ku imbas segala kepadatan lalu bagi mengisi ruang kosong yang kian menghimpit rasa dalam jiwa. Keindahan yang sirna tatkala disinari mentari pagi, tersejat, ringan tanpa melekat yang akhirnya terangkat dari tempat di mana sepatutnya ia beristirihat.

Bagaimana lagi harus ku terjemahkan rasa terlalu ingin dicintai. Namun pastinya yang mencintai pasti akan rasa terikat yang dicintai dibiar bebas lepas.


shahdeliklau

INDEKS TINGKAH LAKU PENGALAH DIRI

INDEKS TINGKAH LAKU PENGALAH DIRI
( SELF DEFEATING BEHAVIOR)

Salam ceria kepada semua ahli KIK BPSM,

Pada waktu ini, keberangkalian saudara saudari sibuk dengan tugas-tugas hakiki dan proses pindahan ke pejabat yang baharu. Namun pada kali ini, saya diminta menulis artikel ini atas permintaan Pegawai atasan untuk berkongsi ilmu dan muhasabah diri sebagai insan dimuka bumi ini.

Berikut adalah beberapa kenyataan tingkah laku, harap anda tandakan sejauhmana kekerapan anda melakukan tingkah laku tersebut berdasarkan tahap seperti dinyatakan :
  

  1. Membandingkan diri dengan orang lain

  2. Membuat ekpektasi yang tidak realistik

  3. Menjangka keputusan yang akan hadapi negatif

  4. Memberi maklum balas yang menyakitkan hati

  5. Membuat tahap kemampuan diri yang tidak munasabah

  6. Syak wasangka yang melulu

  7. Berpendapat orang lain menyebabkan kesukaran yang dihadapi

  8. Mengimbau peristiwa pahit yang lalu

  9. Memunipulasi kenyataan dan data

  10. Mencari alasan atau helah

  11. Menyerang secara verbal atau fizikal ( bertekak/bertumbuk)

  12. Merokok tidak putus-putus

  13. Menggunakan dadah atau alkohol untuk melupakan sesuatu

  14. Menipu atau mungkir janji

  15. Berjudi atau memperjudikan sesuatu

  16. Ketawa dan menangis bukan pada masanya

  17. Menanguhkan kerja

  18. Makan berlebihan

  19. Gagal menyempurnakan tugas atau tanggungjawab

  20. Meradang atau memaki hamun

  21. Tidak kisah atau tidak mahu ambil tahu

  22. Menyibukkan diri

  23. Menyalahkan kepada takdir

  24. Ungkit kesilapan orang lain

  25. Bermati-matian mempertahankan diri.
Petunjuk tahap kekerapan :

A= Tidak pernah               C= Kadang-kadang
B= Jarang-jarang               D= Agak kerap                    E= Kerapkali

~Dhiya~

luhurnya budi seindah bahasa

Pagi nie chanel kegemaran saya klasik nasional 98.3 fm menyiarkan lelagu yang indah, membuka minda dan mencetus dorongan intelektual. Saya suka berkongsi serangkap lirik. Niat saya bukan hanya sekadar visual mata tetapi ingin merangsang daya fikir dan ketajaman minda para KIKer budiman.... cuba lah hayati...

kelip kelip ku sangkakan api
sinar mentari melebari cahaya
kau hilang ghaib sangkaku kau mati
rupanya sekadar nak menduga

Pilihan dan susunan seni kata bagi saya adalah gambaran hati budi masyarakat kita. Penyusun tidak mengikut loghat yang biasa diguna... perhatikan, 'ku sangkakan api' berbanding dengan 'sangkaku kau mati' . mengapa di guna 'rupanya sekadar nak' tidak 'rupanya kau mahu' atau 'kau hendak' atau 'kau nak'. Perkara ini pada fikiran saya membabitkan soal nilai, perasaan dan penghormatan. Bagaimana pula kata seniman kumpulan fiqir, Aizat?  Walau apa pun, yang jelas penyusun tidak mahu ungkapan beliau disalah faham dan dirinya pula tidak mahu berburuk sangka.

Begitulah realiti masyarakat intelek kita yang sejati. Sentiasa menjaga keharmonian dan perasaan orang lain. Kata orang tetua mengikut resmi padi. Kita selalunya memberi penghormatan kepada kehebatan dan kebolehan orang. Selalu sanggup mengendurkan keakuan diri sendiri. Oleh yang demikian tidak hairanlah kalau kita begitu senang menerima pendapat, ide atau pandangan orang luar dan mudah bertolak ansur. Kalau pun mahu bertolak ansur dan berkompromi jangan sampai dihimpit hingga ke sudut dinding. Bagaimana pun yang tidak boleh hilang haluan ialah...... jeragang